Setelah virus Corona mewabah dan seruan #dirumahsaja rajin diserukan maka banyak yang memilih untuk menghabiskan waktu dengan binge-watching serial yang bisa diakses melalui internet. Meskipun memang kadang ceritanya bagus dengan para pelakon bertampang menarik atau berteknologi tinggi, namun yang namanya serial dari negeri asing bisa saja memiliki nilai-nilai yang kurang sesuai dengan yang ada di Indonesia, utamanya bagi yang beragama Islam.
Padahal ada banyak juga loh serial Islami yang berkualitas baik yang bisa ditonton bahkan oleh seluruh keluarga. Selain memanjakan mata dengan visual yang apik, juga ada nilai-nilai Islami yang bisa dipetik agar bisa menjadi muslim yang lebih baik.
Padahal ada banyak juga loh serial Islami yang berkualitas baik yang bisa ditonton bahkan oleh seluruh keluarga. Selain memanjakan mata dengan visual yang apik, juga ada nilai-nilai Islami yang bisa dipetik agar bisa menjadi muslim yang lebih baik.
Rekomendasi Drama Religi Terbaik Buatan Sineas Muslim
Berikut ini beberapa serial Islami yang bisa dijadikan the next binge-watching target, entah karena Corona belum mereda sehingga masih perlu #dirumahaja atau karena kebetulan ada waktu luang baik saat weekend atau liburan. Dari yang berbahasa Indonesia, Arab, Turki, Uzbekistan, sampai Kazakhstan, judul-judul drama bernuansa Islami berikut ini akan membuat acara binge-watching jadi sangat berbeda sensasinya.
Resurrection: Ertugrul
"Resurrection: Ertugrul" atau dalam bahasa Turkinya "Dirilis: Ertugrul" adalah seri Islami yang booming dengan milyaran views dan sangat digemari utamanya di Asia Selatan seperti Pakistan, Bangladesh, India, Kashmir dan sekitarnya. Pada Ramadhan 2020, serial berlatarbelakang sejarah ini ditayangkan di PTV, stasiun televisi pemerintah di Pakistan dan dialihbahasakan ke bahasa Urdu, atas rekomendasi perdana menteri Pakistan, Imran Khan. Alhasil, serial ini meledak di Pakistan dan terjadi "demam Ertugrul" di negara tersebut. Serial ini di-upload ulang di YouTube dan episode perdananya mendapatkan ratusan juta views, sementara channel resmi seri ini meraih belasan juta subscriber. Tayangan televisinya sendiri menjaring ratusan juta penonton dan memecahkan banyak rekor, diantaranya sebagai salah satu serial yang paling banyak ditonton di Pakistan.
Tidak hanya populer di negeri mayoritas muslim saja. Presiden Venezuela Nicholas Maduro pun mengaku sebagai fans dan sempat mengunjungi lokasi syuting seri tersebut bersamaan dengan kunjungan kenegaraannya ke Turki. Kunjungan yang sama pernah dilakukan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beserta sang istri dan juga juara UFC kenamaan Khabib Nurmagomedov.
Kisah "Resurrection:Ertugrul" sendiri terinspirasi dari tokoh bersejarah Turki bernama Ertugrul yang adalah ayah dari Sultan Osman I, pendiri kekhalifahan Utsmaniyah. Dalam seri yang dibuat oleh Turki ini digambarkan dengan heroik perjuangan Ertugrul untuk menemukan tempat untuk suku nomaden yang dipimpinnya, Kayi. Ertugrul menghadapi banyak lawan tangguh diantaranya kstaria Templar, bangsa Mongol, dan kekaisaran Bizantium namun selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islami.
Berikut ini trailer "Resurrection: Ertugrul" dengan subtitle berbahasa Inggris:
Akun YouTube TRT menyediakan serial ini secara gratis hingga season terakhir dengan subtitle berbahasa Inggris. Yang tertarik buat nonton di YouTube, bisa kesini untuk info selengkapnya.
Dan juga, serial ini sangat cocok bagi yang suka binge-watching termasuk untuk ditonton beramai-ramai bersama seluruh keluarga. Itu karena selain bebas dari unsur vulgar, ada nilai-nilai pendidikannya pula karena mengandung unsur-unsur Islami dan humanisme universal. Selain itu serial ini dibuat dengan bujet yang besar hingga memiliki kualitas yang baik dengan standar kekinian, bahkan banyak yang bilang bahwa drama kolosal Turki ini adalah "Game of Thrones versi muslim". Pecinta binge-watching mungkin juga akan sumringah karena serial ini sudah tamat namun cukup panjang, terdiri dari 5 season. Ya, "Resurrection: Ertugrul" memiliki lebih dari 400 episode dengan durasi tiap episode adalah sekitar 40 menit. Dijamin puas deh nontonnya! 😁 Belum lagi nanti kalau sudah tamat, bisa langsung lanjut nonton sekuelnya yaitu "The Ottoman" yang juga tak kalah populer dan yang pasti durasinya juga lama 😉
So, sudah siap terpukau dengan aksi Ertugrul seperti ratusan juta orang lainnya? Yang tertarik untuk menontonnya bisa klik disini.
The Ottoman
"The Ottoman" atau "Kurulus: Osman" dalam bahasa Turki adalah lanjutan atau sekuel dari "Resurrection: Ertugrul". Serial ini cukup menjanjikan karena masih diproduksi oleh tim yang sama, jadi para pecinta Ertugrul bisa berbahagia karena serial kesayangan mereka berlanjut di "The Ottoman" dengan kualitas yang setara. Tokoh-tokoh lama dari "Resurrection: Ertugrul" pun masih bermunculan di drama ini.
Serial ini berkisah tentang anak dari Ertugrul, yaitu Osman, yang berjuang bagi sukunya hingga akhirnya membuatnya mendirikan kekhalifahan Utsmaniyah yang berkuasa hingga lebih dari 600 tahun.
Kisah "Resurrection:Ertugrul" sendiri terinspirasi dari tokoh bersejarah Turki bernama Ertugrul yang adalah ayah dari Sultan Osman I, pendiri kekhalifahan Utsmaniyah. Dalam seri yang dibuat oleh Turki ini digambarkan dengan heroik perjuangan Ertugrul untuk menemukan tempat untuk suku nomaden yang dipimpinnya, Kayi. Ertugrul menghadapi banyak lawan tangguh diantaranya kstaria Templar, bangsa Mongol, dan kekaisaran Bizantium namun selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islami.
Berikut ini trailer "Resurrection: Ertugrul" dengan subtitle berbahasa Inggris:
Dan juga, serial ini sangat cocok bagi yang suka binge-watching termasuk untuk ditonton beramai-ramai bersama seluruh keluarga. Itu karena selain bebas dari unsur vulgar, ada nilai-nilai pendidikannya pula karena mengandung unsur-unsur Islami dan humanisme universal. Selain itu serial ini dibuat dengan bujet yang besar hingga memiliki kualitas yang baik dengan standar kekinian, bahkan banyak yang bilang bahwa drama kolosal Turki ini adalah "Game of Thrones versi muslim". Pecinta binge-watching mungkin juga akan sumringah karena serial ini sudah tamat namun cukup panjang, terdiri dari 5 season. Ya, "Resurrection: Ertugrul" memiliki lebih dari 400 episode dengan durasi tiap episode adalah sekitar 40 menit. Dijamin puas deh nontonnya! 😁 Belum lagi nanti kalau sudah tamat, bisa langsung lanjut nonton sekuelnya yaitu "The Ottoman" yang juga tak kalah populer dan yang pasti durasinya juga lama 😉
So, sudah siap terpukau dengan aksi Ertugrul seperti ratusan juta orang lainnya? Yang tertarik untuk menontonnya bisa klik disini.
The Ottoman
"The Ottoman" atau "Kurulus: Osman" dalam bahasa Turki adalah lanjutan atau sekuel dari "Resurrection: Ertugrul". Serial ini cukup menjanjikan karena masih diproduksi oleh tim yang sama, jadi para pecinta Ertugrul bisa berbahagia karena serial kesayangan mereka berlanjut di "The Ottoman" dengan kualitas yang setara. Tokoh-tokoh lama dari "Resurrection: Ertugrul" pun masih bermunculan di drama ini.
Serial ini berkisah tentang anak dari Ertugrul, yaitu Osman, yang berjuang bagi sukunya hingga akhirnya membuatnya mendirikan kekhalifahan Utsmaniyah yang berkuasa hingga lebih dari 600 tahun.
Seperti pendahulunya, serial ini sangat populer di Pakistan saat ditayangkan pada Ramadhan 2021. Bahkan presiden Pakistan mengunjungi lokasi syuting "The Ottoman" di Turki. Pejabat muslim dari negara lain juga tak ketinggalan menggemari "The Ottoman", misalnya Ratu Malaysia yang sampai menyempatkan diri untuk bersilaturrahim dengan tim drama Turki yang satu ini di sela-sela kunjungan kenegaraannya. Sedangkan di Albania, "The Ottoman" juga berhasil menjadi salah satu serial televisi yang paling banyak ditonton di negara itu. NET TV Indonesia juga ikut menayangkan drama Turki ini sebagai bagian dari program NET Turkish sejak Juli 2021. Sepertinya tayangan kolosal Islami ini cukup digemari di Indonesia sehingga NET TV menayangkan season duanya di bulan Ramadhan 2022.
Yang menarik, pada season tiga, "The Ottoman" menyajikan episode penaklukan kastil Inegol dengan teknik yang mungkin belum pernah digunakan di drama kolosal Turki lain sejauh ini. Sinematografinya sudah sangat bagus, bahkan mungkin menyamai drama-drama kolosal buatan Barat. Ini dia cuplikannya.
Sementara di season empat, terdapat kehadiran bangsa Viking dari Skandinavia yang sudah banyak dibuatkan film dan dramanya selama ini sehingga petualangan Osman akan makin seru.
So yang sudah selesai binge-watching keseluruhan 5 season "Resurrection: Ertugrul", bisa langsung kemari buat nonton kelanjutannya, secara maraton kalau perlu.
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Sama seperti "Resurrection: Ertugrul", akun YouTube TRT Drama menyediakan season 1 drama sejarah ini secara gratis. Bagi yang ingin menonton, silakan klik disini.
Yunus Emre
Drama bersejarah bertema Islami dari Turki ini mengisahkan tentang seorang tokoh sufi dalam masa kesultanan Seljuk bernama Yunus. Jika serial sebelumnya kental dengan nuansa heroik, maka drama ini lebih terfokus pada kehidupan seorang tokoh Islam di masanya.
"Yunus Emre" juga dikabarkan telah mendapatkan rekomendasi dari PM Imran Khan dan akan ditayangkan untuk publik Pakistan setelah kesuksesan luar biasa "Resurrection: Ertugrul" di negaranya.
Namun muslim di luar Pakistan tetap bisa menyaksikan serial Islami ini dengan subtitle bahasa Inggris karena sama seperti "The Last Emperor" dan "Resurrection: Ertugrul", "Yunus Emre" juga dapat ditonton secara gratis di akun YouTube TRT. Yang lebih menggembirakan lagi, kisah yang terdiri dari 2 season ini bisa dinikmati secara utuh karena kedua season-nya telah di-upload dengan lengkap di sana, dengan waktu tayang masing-masing sekitar satu jam.
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Jika tertarik untuk binge-watching drama ini, bisa klik disini.
Serial "Omar" yang diproduksi oleh sebuah rumah produksi Arab, MBC, sudah pernah tayang beberapa kali di stasiun televisi di Indonesia, utamanya saat Ramadhan. Tapi tidak ada salahnya dong menonton kembali serial legendaris ini?
Bagi yang belum menonton, tayangan ini berfokus pada kehidupan Umar bin Khattab, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat sekaligus Khalifah kedua Islam yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin. Ceritanya dimulai dari saat Umar masih muda dan belum memeluk Islam sampai akhir hayatnya.
Serial berbahasa Arab ini highly recommended bagi para muslim karena adegannya banyak yang mengutip dari hadist dan setting-nya juga sangat detail dalam menggambarkan suasana Mekkah dan sekitarnya pada abad ketujuh Masehi. Juga terdapat puluhan ribu aktor asli yang turut berpartisipasi dalam menggarap serial kolosal yang terdiri dari 30 episode ini sehingga tiap adegan terlihat makin nyata, dengan kostum yang menakjubkan pula dari segi presisinya.
Berikut ini trailernya dengan subtitle berbahasa Inggris:
Untuk yang ingin bernostalgia atau belum pernah menonton dan tertarik ingin menyaksikan kisah epik ini, bisa segera klik disini.
Berjudul asli "Payitaht: Abdul Hamid" dalam bahasa Turki, serial yang memiliki 5 season ini mengisahkan tentang 13 tahun terakhir dari masa kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dari kekhalifahan Utsmaniyah. Dibandingkan dengan "Resurrection: Ertugrul" yang terpaut jaraknya dengan masa sekarang sekitar 800 tahunan, serial ini lebih modern karena setting-nya sekitar 150 tahun yang lalu. Yah, masanya kakek buyut kitalah 😁
Disini kita bisa melihat kehidupan kekhalifahan dan segala intriknya di sekitar abad ke-20. Selain itu, karena berdasarkan kisah nyata, maka kita bisa belajar banyak tentang sejarah. Ditambah lagi, setting-nya digambarkan secara artistik sehingga keindahan "payitaht" atau ibukota kekhalifahan Turki Utsmani kelihatan sangat mempesona di setiap scene-nya. Para pemerannya pun rata-rata berparas menawan hingga bikin makin betah nonton. Cogan banyak loh disini #bocorandariyangsudahnonton 🤭Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Yunus Emre
Drama bersejarah bertema Islami dari Turki ini mengisahkan tentang seorang tokoh sufi dalam masa kesultanan Seljuk bernama Yunus. Jika serial sebelumnya kental dengan nuansa heroik, maka drama ini lebih terfokus pada kehidupan seorang tokoh Islam di masanya.
"Yunus Emre" juga dikabarkan telah mendapatkan rekomendasi dari PM Imran Khan dan akan ditayangkan untuk publik Pakistan setelah kesuksesan luar biasa "Resurrection: Ertugrul" di negaranya.
Namun muslim di luar Pakistan tetap bisa menyaksikan serial Islami ini dengan subtitle bahasa Inggris karena sama seperti "The Last Emperor" dan "Resurrection: Ertugrul", "Yunus Emre" juga dapat ditonton secara gratis di akun YouTube TRT. Yang lebih menggembirakan lagi, kisah yang terdiri dari 2 season ini bisa dinikmati secara utuh karena kedua season-nya telah di-upload dengan lengkap di sana, dengan waktu tayang masing-masing sekitar satu jam.
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Serial yang juga berjudul "Bin Hambal series" ini diproduksi oleh Qatar, mengisahkan tentang kisah Imam Ahmad bin Hambal yang kelak mendirikan Mahzab Hambali, satu dari empat mahzab terkemuka dalam dunia Islam. Drama ini pertama kali ditayangkan pada Ramadhan tahun 2017 lalu dan dimeriahkan oleh partisipasi para artis dari tujuh negara Arab. Dikerjakan oleh tim dari banyak negara Islam, drama berbahasa Arab ini terdiri dari 31 episode dengan waktu tayang masing-masing sekitar 40 menit. Skenarionya juga telah disupervisi oleh tim ulama terkemuka agar tidak menyimpang dari sejarah yang semestinya.
Kisahnya dibuka dengan tampilan seorang pemuda alim dan cerdas di Bahgdad yang bernama Ahmad bin Hambal. Saat itu, Baghdad sedang dipimpin oleh Khalifah Harun al-Rasyid. Setelah melalui perjalanan panjang, Ahmad akan menemukan jalannya menjadi seorang imam besar.
Drama Arab ini sangat mirip dengan "Omar" baik dari durasi maupun sinematografinya. Para wanitanya kebanyakan mengenakan full hijab namun ada yang colorful sehingga terkesan unik. Ada pula adegan peperangan dan konflik dalam istana. Jika ingin menyaksikan keseluruhan dramanya, klik disini.
Serial kolosal berbahasa Kazakhstan ini terbit pada tahun 2017 dalam dua versi, film dan drama. Versi dramanya berjumlah 10 episode dengan durasi masing-masing sekitar 40 menit, sementara versi filmnya berdurasi dua jam lebih.
Seri kolosal dari Kazakhstan memang jarang terdengar namun proyek ini bisa dibilang berkualitas cukup baik. Terlihat di sepanjang serial ini bahwa pengerjaannya dilakukan dengan sangat serius. Tiap kostum tampak megah, dikuti oleh setting dan pernak-pernik yang terkesan real.
Melalui seri ini, maka akan tampak persamaan budaya antara Kazakhstan dan Turki di abad pertengahan karena sama-sama berada di Asia Tengah. Ini terlihat dari pola kehidupan mereka yang memilih menjadi suku nomad yang hidup dalam tenda dan bisa bermigrasi, dengan para wanita yang memakai penutup kepala (seperti yang bisa dilihat di drama Turki “Dirilis Ertugrul”). Hanya saja bedanya, kalau di Turki ada “Bey” sebagai gelar pemimpin suku, maka di sini disebut “Khan”. Selain itu, gaya berpakaian, tata rias, serta karakteristik para wanitanya juga tidak begitu mirip. Tapi justru itu yang menjadi keunikan tersendiri dari bangsa Kazakhstan yang membedakannya dengan bangsa lain yang juga bermukim di sekitar mereka.
Serial ini terinspirasi dari kisah nyata yang menceritakan tentang Khanate pertama dalam sejarah bangsa Kazakhstan. Terdapat banyak konflik untuk menuju ke arah sana, mulai dari penindasan sampai kisah cinta. Dikisahkan, Islam sudah menyebar di Kazakhstan pada saat itu sehingga ucapan salam, doa, maupun kustom yang biasa dilakukan para muslim juga akan terlihat di sini. Berikut ini trailernya:
Di Kazakhstan, serial ini terkategorikan sukses berat. Bagi yang tertarik menyaksikan versi dramanya, bisa mulai dari sini. Sementara untuk versi filmnya, bisa disaksikan disini.
Segera kesini untuk bagi yang tertarik untuk menontonnya.
Berada di timeline yang sama dengan "The Last Emperor", drama kolosal berjudul asli "Mehmetcik Kutul Amare" ini juga buatan Mehmet Bozdag sang produser "Resurrection: Ertugrul" sehingga akan banyak tokoh-tokoh dari drama Turki di atas yang muncul di sini, seperti pemeran Gundogdu dan Suleyman Shah misalnya. Kisahnya mengenai seorang pemuda (yang tampan banget 😅😁😆) bernama Mehmet yang berambisi untuk berjuang bagi negaranya di masa perang dunia pertama. Ia pun pergi ke Iraq untuk memperjuangkan salah satu teritori Turki Utsmani.
Jika menyukai universe "The Last Emperor", maka drama Turki sepanjang 19 episode ini akan sangat cocok untuk dinikmati. Ada sekuelnya juga sepanjang 14 episode berjudul "Blessed Victory" atau "Mehmetcik Kutlu Zafer".
Ini dia trailernya dalam bahasa Inggris:
Jika tertarik ingin menonton, segera kesini saja.
Merupakan sekuel dari "Victorious Mehmet", serial berjudul asli "Mehmetcik Kutlu Zafer" ini akan melengkapi Mehmetcik series menjadi 33 episode. Melanjutkan perjuangan pada masa PD I di season lalu, pada pembukaannya, para penonton "Resurrection: Ertugrul" akan segera mengenali pemeran Deli Demir yang berperan sebagai seorang pejuang di drama Turki kali ini.
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Jika sudah menonton season sebelumnya, klik disini untuk menyaksikan kelanjutannya.
Drama religi ini dibuat oleh stasiun TV pemerintah Turki, TRT, untuk mengisi bulan Ramadhan tahun 2020. Terdiri dari 30 episode, durasi masing-masing episode sekitar 30 menit saja (kecuali episode terakhir yang mencapai satu jam). Berjudul asli "Kuslarla Yolcurluk", kali ini yang disajikan adalah kisah Islami dari sekelompok orang alim yang sedang belajar agama di sebuah tempat seperti pondok pesantren. Diambil dari buku "Mantiku't-Tayr" yang cukup termahsyur di Turki, tiap episodenya yang mengambil setting di Timur Tengah pada abad pertengahan ini mengandung banyak hikmah bagi muslim. Sangat direkomendasikan untuk disaksikan terutama pada bulan puasa. Jika tertarik, klik disini.
Serial kolosal hasil kerja sama negara Turki dan Uzbekistan ini berjudul asli "Mendirman Jaloliddin" atau "Bozkır Arslanı Celaleddin" (bahasa Turki). Pertama kali ditayangkan pada Februari tahun 2021 dalam bahasa Uzbekistan di televisi negara tersebut, tak seperti drama buatan Turki pada umumnya, serial yang sudah menamatkan season pertamanya ini hanya memiliki 13 episode dengan waktu tayang sekitar satu sampai satu setengah jam per episode. Namun untuk versi berbahasa Turki, serial epik buatan produser "Resurrection: Ertugrul" ini dipangkas menjadi 7 episode saja karena tiap episode menjadi sekitar dua jam seperti budaya dalam drama mereka.
Kisah dari drama ini memfokuskan pada Sultan Jalaluddin Manguberdi yang adalah pewaris tahta dari kekaisaran Khwarazmia yang dulunya adalah negara Uzbekistan. Jalaluddin adalah pangeran pemberani yang sering berpikiran out of the box dalam menyelesaikan semua masalahnya. Dalam timeline drama ini, Jalaluddin berhadapan dengan sang penakluk legendaris Genghis Khan, dan nantinya akan berhasil mengalahkannya dalam suatu pertempuran besar.
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Untuk yang ingin menonton drama ini, bisa langsung kesini untuk season satu dan kesini untuk season dua.
Merupakan terjemahan dari "Uyanis Buyuk Selcuklu", serial Turki ini kurang-lebih memiliki atmosfer yang sama dengan "Resurrection: Ertugrul". Selain memiliki vibe "Game of Thrones" yang menampilkan peperangan pada abad pertengahan berbekal kuda dan pedang, juga terdapat banyak adegan Islami di dalam drama Turki ini. Tak ada satupun adegan vulgar dan para wanitanya pun menutup kepala dengan sopan dengan gaya yang serupa tapi tak sama dengan para hatun di "Resurrection: Ertugrul".
Berkisah tentang Sultan Melik Shah dari kesultanan Seljuk, drama ini menampilkan konflik bukan hanya dari para musuh dan pengkhianat sang sultan saja, tapi juga dari harem istana. Sepertinya drama Turki ini adalah campuran yang sempurna dari serial "Resurrection: Ertugrul" dan "The Last Emperor".
Drama ini sangat populer bukan hanya di Turki tapi juga di luar negeri seperti Pakistan, Bangladesh dan Kyrgistan. Meski kisah epik Sultan Melik Shah hanya dirampungkan dalam satu season, tapi kisah kesultanan Seljuk belum berakhir karena serial prekuelnya yang berjudul "Alparslan: Great Seljuk" sudah dirilis tak lama kemudian.
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Jika ingin menonton, bisa langsung meluncur kesini.
"Mavera" adalah miniseri yang ditayangkan oleh TRT sebanyak 26 episode pada bulan Ramadhan 2021. Drama Turki ini menceritakan tentang kisah tokoh relijius terkemuka di Turki bernama Hace Ahmed Yesevi yang berpetualang ke Baghdad untuk memperbaiki akhlak penduduknya.
Meski bukan sekuel resmi, tapi kisah "Mavera" akan familiar bagi penonton "Awakening: Great Seljuk" karena banyak nama-nama dalam drama tadi yang disebutkan di sini, seperti Sultan Sencer, Hace Nizamulmulk, dan Syeikh Yusuf Hamedani. Sepertinya setting-nya adalah beberapa puluh tahun pasca episode terakhir "Awakening: Great Seljuk".
Berikut ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Jika ingin nonton, bisa segera klik disini.
Berjudul asli "Alparslan Buyuk Selcuklu", drama Turki ini adalah prekuel dari "Awakening: Great Seljuk". Tokoh-tokoh lama dari drama sebelumnya juga ada yang masih melanjutkan perannya tapi dalam tampilan yang jauh lebih muda karena setting drama ini adalah beberapa puluh tahun sebelum "Awakening: Great Seljuk" 😅
Meski masih sangat baru, tapi drama ini meraih rating yang memuaskan di Turki sana. Unsur-unsurnya pun mirip dengan drama sekuelnya jadi tak ada adegan buka-bukaan yang kurang pantas dan juga penuh dengan budaya Islam.
Bagi yang sudah nonton "Resurrection: Ertugrul" dan "Mavera", maka akan familiar dengan tokoh-tokoh di sini. Itu karena pemeran Noyan di season dua "Resurrection: Ertugrul" dan pemeran Hace Ahmed di miniseri "Mavera" akan kembali berperan dalam versi yang sangat berbeda.
Ini dia trailernya dalam bahasa Inggris:
Yang ingin menonton drama yang tayang sejak November 2021 ini, bisa langsung kesini saja.
Drama ini mengisahkan tentang kisah Haci Bayram Veli sejak masih menyandang nama Mullah Numan, seorang pengajar madrasa di Enguru, nama Ankara saat itu. Ia bertemu dengan Somuncu Baba, seorang sheikh yang juga berprofesi sebagai penjual roti, yang kemudian mengubah jalan hidupnya. Ia juga berinteraksi dengan putri seorang pemimpin suku yang akan berpengaruh cukup signifikan dalam perkembangan dirinya. Uniknya, suku nomaden Turki di sini sudah tidak sama dengan di masa "Resurrection: Ertugrul" atau "Awakening: Great Seljuk". Alih-alih mendirikan tenda, mereka sudah menempati bangunan yang kokoh sebagai tempat tinggalnya. Penutup kepala para tokoh perempuannya juga cukup berbeda namun tetap cantik. Klik disini jika tertarik untuk menyaksikannya.
Serial kolosal berbahasa Arab ini mengisahkan tentang penaklukan Spanyol (Andalusia) oleh seorang pemimpin muslim bernama Tariq bin Ziyad. Baru saja tayang di negara-negara kawasan jazirah sana pada tahun 2022 dan memiliki 34 episode, drama buatan Kuwait ini mempunyai durasi sekitar 30 sampai 40 menitan per episode. Terdapat tokoh dari drama "The Imam" juga jika kita jeli memperhatikan (dan membaca daftar nama pemainnya). Vibe-nya memang sangat mirip dengan drama tentang Imam Ahmad itu baik dari segi teknik maupun gaya penceritaan. Jika ingin coba menonton, bisa klik disini.
Sebagaimana diketahui bersama, Harun Al-Rasyid adalah salah satu pemimpin Islam yang tersohor dengan segala kebaikan yang dilakukannya untuk kekhalifahan Abbasiyah. "Harun Al-Rasyid" adalah drama Arab yang mengisahkan tentang sang pemimpin sejak masih muda dimana terjadi perebutan tahta oleh para keturunan dinasti Abbasiyah pada abad ke-8 masehi. Sebagai salah satu yang terseret dalam konflik, Harun dibantu oleh ibunya untuk mendapatkan tahta demi kebaikan bersama.
Drama ini terdiri dari 30 episode dengan waktu tayang masing-masing sekitar 40 menit. Akan banyak keterkaitan dengan drama "The Imam" diatas karena tokoh Harun Al-Rasyid juga muncul disana. Dalam sejarah, Imam Ahmad ibn Hanbal memang hidup dalam zaman yang sama dengan sang khalifah.
Ini trailernya dalam bahasa Inggris:
Jika tertarik ingin menonton, segera klik disini ya.
Drama berbahasa Arab sepanjang 30 episode ini dimulai dari akhir pemerintahan Khalifah Usman bin Affan hingga penyerahan tampuk kepemimpinan Islam dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah SAW, pada Muawiyah bin Abu Sufyan yang kemudian mendirikan kekhalifahan Bani Abbasiyah. Produsernya adalah pihak yang sama dengan yang membuat drama "The Imam" jadi kualitasnya sudah bisa dijamin. Para pemainnya juga dipilih dengan cermat dan setting-nya yang detail menjadi suatu keunggulan tersendiri dari drama kolosal Islami yang dirilis tahun 2011 ini. Jika tertarik, bisa langsung saja klik disini.
Berikut ini trailernya:
Klik disini buat yang tertarik untuk menonton drama kolosal Turki versi baru ini.
Drama Turki ini adalah sequel dari "Barbarossa: Sword of the Mediterranean". Berkisah tentang Hizir yang kini telah menjadi Hayreddin Barbarossa yang mendapatkan mandat dari Sultan Sulaiman The Magnificent dari Turki Utsmani untuk menaklukkan dunia bersamanya. Masih sama dengan prekuelnya, drama Turki yang dirilis tahun 2022 ini menampilkan pertempuran yang seru baik di atas kapal maupun di darat.
Ini dia trailernya dengan subtitel berbahasa Inggris:
Bagi yang sudah menamatkan prekuelnya dan tertarik untuk menonton lanjutannya, bisa segera klik disini.Ini dia trailernya dalam subtitel berbahasa Inggris:
Jika tertarik menontonnya, bisa langsung kesini.
Ini adalah kisah Abdul Qadir Gilani, seorang pemuka agama di abad ke-12 yang berusaha untuk memulihkan kondisi di Baghdad akibat dari pemimpin yang tidak amanah. Tidak seperti drama Turki lainnya yang berdurasi dua-tiga jam, drama ini hanya berkisar satu jam saja tiap episodenya dan tidak tayang di TV, melainkan di streaming service Turki yang bisa diakses di YouTube, Tabii. Bagi yang ingin menonton, bisa segera kesini ya.
Yang tertarik bisa segera nonton disini ya.
"Akif" adalah mini drama lainnya dari Tabii seperti dua serial di atas yang memiliki setting di abad yang sama dengan "The Last Emperor". Drama kolosal Turki ini hanya berjumlah 13 episode dengan waktu tayang masing-masing satu jam. "Akif" berkisah tentang seorang penyair yang hidup di masa perang dunia pertama di Turki dimana situasinya sangat kurang dari kondusif. Selain berusaha membela negaranya, Akif juga harus bisa membuat keluarganya dapat melalui semua masa sulit itu. Simak kisah selengkapnya disini.
Proyek ini adalah hasil kerjasama dengan Pakistan dan digarap oleh Akli Film yang merupakan rumah produksi dari "The Great Seljuks" series di atas jadi tidak perlu ragu lagi akan kualitasnya. Kali ini pejuang legendaris Islam, sang pembebas Jerusalem di abad ke-12, Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, akan mendapatkan serial dengan kaliber yang sama bahkan mungkin melebihi drama-drama kolosal Islami lainnya seperti "Resurrection Ertugrul". Ini dia trailernya dalam bahasa Inggris:
Bagi yang tertarik dengan kisah pembebasan Palestina oleh pasukan Islam di masa lalu, bisa nonton disini, ya.
Kisah legendaris penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih akhirnya dibikin drama Turki juga dengan kualitas yang setara dengan "Resurrection Ertugrul". Setelah muncul beberapa drama terinspirasi oleh sang sultan termasuk yang bikinan Barat, drama Turki yang satu ini melakukan pendekatan yang Islami. Dimulai dari saat sang sultan masih sangat belia yaitu saat beliau naik tahta untuk pertama kali, drama yang tayang di TRT sejak tahun 2024 ini berdurasi 2 jam lebih per episode. Bagi yang suka serial kolosal ala-ala "Game of Thrones" plus ingin menyaksikan kehebatan Sultan Muhammad Al-Fatih secara lebih mendetail, simak disini.
Ini adalah Ramadhan dizileri atau drama Turki spesial Ramadhan yang diproduksi dan ditayangkan oleh stasiun televisi milik pemerintah Turki, TRT, untuk tahun 2024. Berdasarkan kisah hidup Aziz Mahmud Hudayi, seorang ulama terkenal di kekhalifahan Turki Utsmani, kisah selengkapnya bisa dilihat di sini.
Yup, itu dia beberapa serial Islami yang bisa di-binge watching untuk menghabiskan waktu senggang. Memang kebanyakan drama ini dibuat oleh Turki karena memang disanalah saat ini salah satu tempat pembuatan drama bernuansa Islami yang berkualitas bagus.
Toh drama Turki sempat booming beberapa tahun yang lalu di TV Indonesia setelah kesuksesan "Elif", "Shehrazat", "Cansu dan Hazal", juga yang lainnya. TRT yang adalah kanal media milik pemerintah Turki juga turut memproduksi drama mulai dari fiksi modern sampai yang bertema sejarah. Uniknya, mereka juga membagikan drama-drama mereka secara gratis di YouTube dengan subtitle berbahasa Inggris sehingga bisa dinikmati lebih banyak orang dari seluruh dunia. Kunjungi channel TRT Drama untuk binge-watching drama Turki lainnya secara gratis.
Toh drama Turki sempat booming beberapa tahun yang lalu di TV Indonesia setelah kesuksesan "Elif", "Shehrazat", "Cansu dan Hazal", juga yang lainnya. TRT yang adalah kanal media milik pemerintah Turki juga turut memproduksi drama mulai dari fiksi modern sampai yang bertema sejarah. Uniknya, mereka juga membagikan drama-drama mereka secara gratis di YouTube dengan subtitle berbahasa Inggris sehingga bisa dinikmati lebih banyak orang dari seluruh dunia. Kunjungi channel TRT Drama untuk binge-watching drama Turki lainnya secara gratis.
Untuk mendapatkan rekomendasi drama Turki paling hits, bisa langsung kesini atau bisa juga kesini untuk menikmati film-film Turki pilihan untuk menghibur diri dan keluarga di waktu senggang. Dan untuk yang suka dengan film religi, bisa kesini.
Nah, kalau bisa binge-watching sambil belajar nilai-nilai Islami apalagi bersama keluarga dan teman-teman tersayang, kenapa tidak? 😉
Baca Juga: