Kemeriahan bulan Ramadhan di Filipina, ada banyak makanan tradisional, salah satunya rendang!

Mulai dari pisang dengan santan hingga nasi dengan abon ayam yang renyah dan semur daging yang dimasak perlahan, umat Islam Filipina menyajikan hidangan yang istimewa selama Ramadhan, menghidupkan kembali hubungan negara mayoritas Katolik mereka dengan warisan Islam yang telah berusia berabad-abad. 

Terdapat sekitar 12 juta Muslim di Filipina, atau sekitar 10 persen dari populasi, sebagian besar tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu di selatan negara tersebut, serta di Manila. 

Sebagai komunitas Muslim terbesar ketiga di Asia Tenggara, setelah Indonesia dan Malaysia, muslim Filipina berperan penting dalam upaya negara ini untuk memperluas industri halalnya. 

Sebagian besar ekspansi ini berkaitan dengan makanan, menjadikan tradisi kuliner Muslim sebagai pusat perhatian, terutama selama bulan Ramadhan, ketika acara buka puasa dilakukan setiap hari. 

Berbuka puasa biasanya dilakukan dengan pangat, pisang rebus dengan santan manis, atau sindol, sup serupa tetapi dengan ubi ungu dan nangka. 

Bagi Aleem Guiapal, yang berasal dari Maguindanao di Mindanao tengah-selatan, dan merupakan manajer proyek Program Pengembangan Industri Halal pemerintah Filipina, sup manis adalah makanan utama selama bulan suci Ramadhan. 

“Dalam budaya Maguindanao, kami selalu mengkonsumsinya setiap hari selama Ramadhan, selama sebulan penuh,” katanya kepada Arab News. 

“Setelah Anda minum air dan makan kurma, yang merupakan bagian dari tradisi Islam, maka Anda akan mendapatkan pangat atau sindol. Rasanya manis dan buah yang dijadikan bahan seperti pisang dan ubi ungu kaya akan potasium. Jadi, ini benar-benar mengenyangkan dan memberi Anda energi.” 

Hidangan ringan di banyak rumah tangga itu diikuti dengan nasi dengan kagikit, makanan siap saji, yang sering dijual oleh pedagang kaki lima. 

“Ini adalah makanan siap saji. Nasinya diberi topping abon ayam yang renyah dan dibungkus dengan daun pisang. Ini adalah makanan yang cocok jika Anda sedang bepergian. Untuk memasak topping ayamnya kita tambahkan minyak zaitun atau minyak kelapa dan bumbu yang banyak, lalu kita masak hingga renyah,” kata Guiapal. 

Ada juga telur ikan, yang dikenal sebagai "budi" di kalangan Maranao di provinsi Lanao del Sur dan sebagai "pugha" di kalangan Tausug di Mindanao barat dan di kepulauan Sulu. 

Ini adalah kelezatan yang mahal, telur asin yang dimasak dengan kunyit dan santan itu menjadi sorotan di malam-malam Ramadhan. 

“Ini sangat istimewa,” kata Mary Ann Sumpingan, yang menjual hidangan Maranao di dekat Masjid Emas Manila. “Anda seperti VIP saat makan budi.”

Hidangan Maranao lain yang direkomendasikan Sumpingan adalah piaparan ayam, yaitu sajian ayam yang dimasak dengan santan, kunyit, dan bumbu khusus yang terbuat dari daun bawang, bawang putih, jahe, dan cabai. 

Leak liar, atau sakurab, adalah bahan khusus dalam masakan muslim Maranao, dan juga digunakan dalam hidangan khusus lainnya, rendang daging sapi, yang diproduksi dengan berbagai cara di berbagai komunitas di Indonesia dan Malaysia. 

“Sakurab hanya ditemukan di Marawi. Anda memotongnya dan mencampurkannya dengan kelapa, lalu menambahkannya ke daging sapi,” kata Samira Gutoc, penduduk asli Kota Marawi. 

Untuk membuat rendang, daging sapi dimasak perlahan dalam santan, lengkuas, dan serai hingga hampir seluruh kelembapannya menguap dan daging menjadi empuk, seringkali disajikan dengan nasi kunyit.

“Rendang daging sapi adalah makanan pokok selama Ramadhan, ketika Anda lapar sepanjang hari, itu benar-benar salah satu hidangan istimewa,” kata Gutoc kepada Arab News. 

“Nasi kuningnya sangat istimewa. Ini memberi Anda perasaan diperlakukan secara spesial.”

Namun bukan nasi aromatiknya yang menjadi highlight buka puasa bagi Gutoc. 

Menurutnya yang terpenting adalah acara makan bersamanya, yang dapat menjadi sarapan, makan siang, dan makan malam sekaligus.

Juga pengalaman berbagi makanan dengan orang lain yaitu keluarga, tetangga, kolega, dan anggota masyarakat lainnya. 

"Kami berbagi makanan dengan semua orang yang hadir di meja, itulah yang membuat buka puasa menjadi istimewa," pungkasnya.



*Diterjemahkan dari artikel Arab News berjudul "Ramadan delights bring spotlight to culinary traditions of Filipino Muslims"

*Sumber foto:

https://m.facebook.com/rapplerdotcom 



Baca Juga:

Menikah dengan orang kaya, benarkah lebih bahagia?

Cara mengatasi anak-anak yang kecanduan gadget, ternyata semudah ini, orangtua wajib tahu!

Resiko besar intermittent fasting yang tak terduga, ternyata bisa kena berbagai penyakit ini, waspadalah!

This blog is created to share some experiences and knowledges so we can make a better world together.